Tugas utama seorang entrepreneur adalah membuat keputusan dan ini tidak bisa terbantahkan oleh siapapun…. Ha, ha… kok bisa pak Meriza? Hal...
Tugas utama seorang entrepreneur adalah membuat
keputusan dan ini tidak bisa terbantahkan oleh siapapun…. Ha, ha… kok bisa pak
Meriza? Hal ini ditanyakan oleh setiap orang yang ingin menjadi entrepreneur
dan bahkan yang sudah menjadi entrepreneur pun memberikan pertanyaan yang sama
kepada saya. Nah lho…. Jelas ya, tidak ada yang perlu dipertanyakan…
Akan tetapi, memang iya sih, bahwa tugas seorang
entrepreneur yang paling dekat dengan mereka adalah membuat keputusan bisnis
yang harus berkontribusi kepada pencapaian tujuan bisni situ sendiri.
Seringkali orang lupa bahwa mereka harus membuat keputusan sehingga memberikan
proses pengambilan keputusan tersebut kepada orang lain. Dampaknya?
Tentu kualitas keputusan yang dibuat menjadi tidak
optimal dalam pencapaian tujuan bisnis itu sendiri yang dibuat dalam rumusan TP
= TR – TC. Jadi, keputusan nya tidak akan efektif dan bahkan negative terhadap
pencaian tujuan profit dari setiap bisnis.
Keputusan dan laporan keuangan
Keputusan yang dibuat oleh entrepreneur tidak
boleh asal dalam artian bahwa keputusan itu harus berkontribusi kepada
pencapaian target dan juga peningkatan TP tadi. Tidak boleh keputusan yang
keluar dari kerangka tersebut karena memang sudah menjadi tanggung jawab
entrepreneur untuk mencapainya.
Salah satu dasar pengambilan keputusan
entrepreneur dalam bisnis adalah laporan keuangan yang dihasilkan entrepreneur
dari transkasi keuangan perusahaan. Hal ini dilakukan oleh bagian akuntansi
yang memang bertanggung jawab untuk mencatat, mengelompokkan, menganalisis dan
membuat laporan kepada manajemen dan entrepreneur.
Kelemahan selama ini adalah entrepreneur belum
mampu mencatat setiap transaksi bisnis
yang ada dalam perusahaan mereka sehingga jelas, tidak akan bisa didapat posisi
perusahaan dalam konteks keuangan yang seharusnya menjadi kunci setiap
keputusan.
Setelah dicatat, tentu entrepreneur harus bisa
mengelompokkan transaksi tersebut berdasarkan kepada aturan atau standar yang
ada. Ada aturan pencatatan transaksi yang harus digunakan yaitu standar
akuntansi Indonesia yang memang berlaku di negeri ini.
Barulah bagian akuntansi akan membuat laporan
keuangan yang nantinya harus menghasilkan rasio laporan keuangan. Rasio-rasio
ini akan menuntun entrepreneur dalam membuat keputusan yang efektif dan
efisien.
Inilah hasil dari tim akuntansi yang bertanggung
jawab dalam mencatat, mengelompokkan, menganalisis dan membuat laporan
keuangan. Saya sendiri juga melakukan hal yang sama dimana keputusan bisnis
yang saya buat harus mengikuti kondisi keuangan.
Hasilnya? Luar biasa bahwa setiap keputusan yang
saya buat memang memberikan kontribusi yang positif terhadap TP = TR – TC yang
memang menjadi tugas utama dan target yang sudah ditetapkan.
Tulisan ada di www.strategidanbisnis.com