“Pak Meriza, saya suka berjualan, apakah ini bisa menjadi peluang bisnis yang dapat saya jalankan setelah pensiun” tanya seorang karyaw...
“Pak Meriza,
saya suka berjualan, apakah ini bisa menjadi peluang bisnis yang dapat saya
jalankan setelah pensiun” tanya seorang karyawan perusahaan BUMN kepada saya.
Pertanyaan yang bagi saya sangat mendalam dari seorang karyawan yang mengikuti
sharing dengan saya tentang program pensiunpreneurship. Memang sekali lagi,
berdasarkan pengalaman saya adalah bagaimana memilih bisnis yang sesuai dengan
potensi diri dan passion yang ada dalam diri setiap karyawan untuk menjadi
entrepreneur.
Kembali ke
konsep awal, bagaimana memulai bisnis dengan basis suka jualan ketika bekerja. Hal
ini sejatinya adalah awal yang bisa dijadikan sebagai potensi diri dan potensi
bisnis yang bisa dikembangkan. Tinggal bagaimana karyawan. benar-benar bisa menentukan
pilihan bisnis yang relevan dengan bisnis tersebut. Apalagi bagi karyawan yang memang bekerja di
bagian marketing untuk produk-produk yang dibutuhkan oleh pasar dan relevan
dengan pekerjaan yang dijalankan sebagai seorang karyawan.
Intinya adalah
bagaimana karyawan benar-benar melihat hobi atau suka mereka dalam berjualan
adalah potensi bisnis yang harus dikembangkan dalam konsep bisnis itu sendiri. Banyak
hal yang bisa dijual oleh karyawan
ketika memilih menjadi seorang pensiunpreneur. Salah satunya adalah
produk-produk yang sudah pernah dijual
ketika dia masih bekerja. Hal ini bisa menjadi awal bisnis itu sendiri. Tidak dapat
dipungkiri bahwa produk perusahaan tempat bekerja bisa menjadi modal untuk
menjadi seorang entrepreneur.
Oleh karena
itu, sejatinya entrepreneur harus benar-benar memahami produk yang dijual dan
juga konsumen dari perusahaan mereka masing-masing. hal ini akan menjadi faktor
penentu kesuksesan karyawan menjadi seorang pensiunpreneur. Apabila ini sudah
dilakukan, tentu bangunlah hubungan baik dengan perusahaan tempat bekerja,
apalagi ketika mau resign dari tempat bekerja setelah memutuskan untuk menjadi
seorang pensiunpreneur.
Langkah kedua
adalah bagaimana seorang karyawan memilih pasar yang berbeda dengan ketika
berstatus karyawan. hal ini relevan dengan bagaimana ekspansi pasar atas produk
yang sudah diproduksi. Tentu perusahaan juga akan senang ketika seorang
karyawan yang memilih menjadi pensiunpreneur dengan mengembangkan pasar.
yakinlah mereka akan terus mendukung karyawan yang memilih jadi entrepreneur
tadi. Hal ini saya rasakan ketika menjalankan bisnis dengan berjualan produk
perusahaan dengan pasar yang berbeda dengan pasar yang sudah saya bina waktu
saya berstatus karyawan. Hmmm… apalagi yang ditunggu, suka berjualan bisa
menjadi dasar pilihan bisnis para karyawan.
So, masih
takut memilih untuk jadi entrepreneur sukses? Ingat…….., NOW OR NEVER…..