Minggu lalu, saya dan kepala Dinas KUMKM Jabar, Bapak Dudi Sudrajat dan Direktur Bandung TV, Komang Dharmasaya berkesempatan bertemu de...
Minggu lalu, saya dan kepala Dinas KUMKM Jabar,
Bapak Dudi Sudrajat dan Direktur Bandung TV, Komang Dharmasaya berkesempatan
bertemu dengan teman-teman Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN Kementrian Luar
Negeri Republik Indonesia di kantornya di Jakarta. Pertemuan singkat akan
tetapi penuh dengan hal-hal yang sangat strategis bagi pengembangan
entrepreneurship di Indonesia pada umumnya dan Jawa Barat pada khususnya.
Pertemuan itu membahas bagaimana dukungan Kemenlu
untuk peningkatan kualitas entrepreneurship di Jawa Barat, khususnya untuk
memasuki pasar ASEAN yang sudah diberlakukan dengan konsep ASEAN Economic Community
(AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN yang sudah diberlakukan pada tanggal 31
Desember 2016. Banyak hal yang perlu
diketahui oleh entrepreneur Jawa Barat dan selanjutnya untuk peningkatkan
kompetensi dalam hal bagaimana berbisnis dengan pasar yang lebih luas lagi
yaitu kurang lebih 620 juta jiwa penduduk di sepuluh negara ASEAN.
Dalam jangka pendek, Kemenlu sangat mendukung
kegiatan Gelar Produk dari seribu wirausaha baru Jawa barat yang akan
diselenggarakan pada hari Minggu, 3 April 2016 di Pelataran Parkir Gedung Sate
bandung. Kegiatan yang akan menampilkan berbagai produk wirausaha baru Jawa
Barat selain acara launching koperasi Wirausaha Baru Jawa Barat serta pemecahan
rekor ORI serta pesta rakyat yang akan dihadiri oleh masyarakat dari berbagai
lapisan dengan tema kegiatan Wirausaha Baru Jawa Barat Kahiji di ASEAN atau
menjadi nomor satu di ASEAN.
Kemenlu akan mendukung acara ini dengan menyediakan
stand untuk konsultasi tentang ASEAN dan MEA itu sendiri. Berbagai hal akan
disampaikan kepada wirausaha dan masyarakat tentang peluang dan tangangan MEA
serta tips yang harus mereka lakukan untuk bisa sukses di pasar ASEAN tersebut.
Banyak hal yang akan disampaikan kepada wirausaha sehingga semuanya dapat
menembus pasar ASEAN dan bahkan mendapakan benefit secara optimal dari MEA ini.
Akan tetapi, tentu diharapkan kerjasama dengan
Kemenlu ini tidak hanya bersifat jangka pendek karena dalam konteks pameran,
hal ini tidak akan cukup. Sejatinya, banyak hal yang bisa dimanfaatkan secara
optimal dari dukungan Kemenlu ini untuk para wirausaha Jawa Barat. Yang pertama
adalah bagaimana meningkatkan kerjasmaa dengan kemenlu dalam bentuk “pendidikan
dan workshop” tentang bagaimana sejatinya pasar ASEAN dan apa yang harus di
lakukan oleh entrepreneur.
Bicara tentang blueprint MEA itu sendiri, terdapat
banyak perjanjian kerjasama dengan negara-negara ASEAN. Ada persyaratan yang
harus dipenuhi oleh wirausaha untuk bisa memasuki pasar ASEAN. Ini perlu di”sharing”
kan oleh teman-teman Kemenlu.
Selanjutnya adalah ketersediaan informasi tentang
peluang pasar yang pastinya didapat oleh Kemenlu dari relasi yang sudah
terbangun dengan negara-negara ASEAN. Peluang ini tentunya sangat berarti bagi
wirausaha baru Jawa Barat ditengah belum terbangunnya reputasi dan nama baik
dimata calon pelanggan dari negara-negara ASEAN.
Selanjutnya adalah bagaimana bisa berbagi
informasi tentang pameran yang diselenggarakan oleh negara-negara ASEAN
demikian juga dengan lembaga-lembaga lainnya yang menyelenggarakan pameran. Kesempatan
emas ini akan sangat bermanfaat dan bahkan ditunggu-tunggu oleh para wirausaha
baru Jawa Barat karena itu adalah aspek yang seringkali menjadi permasalahan
yang dihadapi oleh wirausaha dalam berbisnis.
Akan tetapi, tentu optimasi ini tidak bisa hanya
dilihat dari kaca mata Kemenlu saja karena sejauh mana pelaku usaha itu sendiri
yang notabene adalah wirausaha baru Jawa Barat yang bermaksud untuk memasarkan
produk ke negara-negara ASEAN. Kualitas produk, kualitas bisnis serta bagaimana
setiap entrepreneur bisa memenuhi standar yang sudah disepakati dalam MEA. Tidak
hanya kualitas saja, akan tetapi, bagaimana sistem delivery nya serta adanya
jaminan terhadap keberlangsungan atas produk yang dikirim. Inilah bagian yang
sangat penting bagi optimasi dukungan yang diberikan oleh Kemenlu terhadap
wirausaha di Jawa Barat untuk sukses di MEA sehingga Wirausaha Baru Jabar
benar-benar bisa menjadi Kahiji di ASEAN.
Meriza
Hendri, founder STRABIZ Management Consulting, GIMB Foundation ,