Kemaren saya bertemu dengan seorang teman lama yang sudah tidak bertemu beberapa tahun. Bahkan pertemun terakhir adalah pada tahun 2009. ...
Kemaren saya bertemu dengan seorang teman lama
yang sudah tidak bertemu beberapa tahun. Bahkan pertemun terakhir adalah pada
tahun 2009. Kaget pastinya ketika bertemu beliau yang sudah berbeda dalam
konteks penampilan dan bagaimana beliau bersikap dan berbicara. Akan tetapi,
bukan itu yang ingin saya sharing kan
tentang teman tersebut. Ada satu pelajaran yang luar biasa yang didapat dari
beliau dalam menjalankan bisnis.
Pelajaran yang tidak kalah penting adalah bagaimana
beliau “hijrah’ dalam menjalankan bisnis dengan mendekatkan diri kepada Allah
SWT. Pendekatan yang beliau lakukan adalah bagaimana sejatinya seorang umat
muslim dalam berbisnis tidak meninggalkan Allah SWT dalam konteks membuat
setiap keputusan dan bahkan menjalankan aktivitas bisnis. Hal ini tidak hanya
digambarkan dari penampilan saja, akan tetapi, lebih dalam pada esensi yang dia
lakukan selama berbisnis.
Rasanya, hal ini perlu dipahami dengan baik oleh
setiap orang muslim, khususnya saya dalam kerangka mengingatkan diri untuk
menjalankan bisnis dengan baik dan berbasis kepada Allah SWT. Membangun
kedekatan diri pada Allah SWT itu sangat
strategik dan harus dilihat secara menyeluruh. Artinya, bagaimana menjalankan
bisnis dengan basis ilmu dan pengetahuan dari Allah SWT. Itu jelas ada di
Alqur’an dan hadits.
Yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana
wirausaha dituntut untuk bisa menghadirkan Allah SWT dalam setiap saat ketika
mereka menjalankan bisnis. Kehadiran Allah SWT menjadi penting karena setiap
langkah dan setiap keputusan yang dibuat sejatinya berbasis kepada Allah SWT
sehingga wirausaha tidak akan terjebak pada emosi yang bisa mempengaruhi
dirinya dalam membuat keputusan. Usahakan Allah selalu ada.
Saya jadi teringat bahwa Allah SWT itu sejatinya
sangat dekat dengan manusia dan bahkan lebih dekat dengan lehernya. Ketika
manusia berjalan kepada Allah SWT, maka Allah SWT berlari kepadanya. Selain
itu, Allah itu sangat menyukai umat-Nya yang menangis kepada-Nya ditengah malam
dan memohon kepada-Nya untuk mendapatkan berkah. Tentu hal ini perlu dicermati
dengan baik oleh setiap wirausaha muda muslim dalam menjalankan bisnis.
Menghadirkan Allah SWT dalam setiap keputusan
bisnis yang dibuat adalah kunci sukses setiap wirausaha muda muslim menghadapi
perubahan lingkungan bisnis yang begitu cepat dan selalu mengharapkan redho dan
rahmat-Nya. Ingat, sebagai wirausaha muda muslim itu juga manusia yang harus
memiliki fondasi yang kuat dalam berbisnis sehingga tidak goyang ketika
mendapatkan sebuah keberhasilan dan bahkan kegagalan. Bismillahirrahmanirrahim.