Menjadi entrepreneur yang bermaksud menjalankan bisnis saat ini adalah sangat berat kalau tidak sensitive dengan apa yang terjadi di ling...
Menjadi entrepreneur
yang bermaksud menjalankan bisnis saat ini adalah sangat berat kalau tidak
sensitive dengan apa yang terjadi di lingkungan bisnis para entrepreneur itu
sendiri. Sangat berat karena berhubungan dengan bagaimana entrepreneur harus
bisa menghadapi ancaman dan tantangan yang semakin berat kalau tidak bisa
dianalisis dengan baik. Tentu para entrepreneur menyadari apa yang terjadi di
lingkungan bisnis.
Setiap lingkungan
bisnis yang memiliki karakteristik selalu berubah, tidak pasti, tidak bisa
dikontrol dan mengalami turbulensi adalah sesuatu yang pasti. Inilah yang
menjadi fakta utama bagi setiap lingkungan bisnis dan khususnya dalam
lingkungan ekonomi dengan indicator nilai tukar rupiah dan juga inflasi yang terjadi saat ini. Tidak bisa tidak, hal
ini akan berdampak kepada bisnis para entrepreneur dalam rangka mencapai tujuan
bisnis mereka.
Akan tetapi, ini
harus menjadi dasar bagi setiap entrepreneur untuk menjalankan bisnis dengan
baik dan harusnya menjadi lebih kreatif dalam berbisnis. Tentu kembali lagi ke
konsep kreativitas yaitu bagaimana entrepreneur mampu mengembangkan ide-ide
mereka untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam bisnis mereka sehingga dapat
mencapai tujuan yaitu profit, people, planet, sustainability serta tumbuh dan
berkembang dari skala mikro, kecil, menengah dan besar.
Informasi tentang
bagaimana entrepreneur harus menjalankan bisnis dan juga kondisi lingkungan
bisnis mereka menjadi penting. Disinilah entrepreneur harus bisa mengenali
setiap informasi yang berkembang di tengah lingkungan bisnis mereka
dankhususnya yang ada di lingkungan pemerintah yang mengeluarkan kebijakan
tentang ekonomi. Kalau boleh dibilang, entrepreneur diharapkan mampu
mendapatkan informasi terbaru tentang kebijakan pemerintah.
Kebijakan yang
berhubungan dengan pemerintah itu sangat relevan dengan bagaimana hubungannya
dengan inflasi, kebijakan fiscal, kebijakan moneter yang sangat dekat
hubungannya dengan ekonomi Negara ini. Lihat saja, sejauh mana entrepreneur
memahami kebijakan ekonomi paket 2 yang sudh dikeluarkan pemerintah. Jauh
sebelum itu, sejauh mana pemahaman entrepreneur pada kebijakan ekonomi paket 1.
Tentu diharapkan
entrepreneur memiliki pemahaman yang baik terhadap kebijakan ekonomi tersebut
dan kalau dihubungkan dengan kondisi ekonomi dan salah satunya harga Bahan
Bakar Minyak (BBM) yang harus dibayar oleh entrepreneur adalah bentuk kebijakan
yang sangat relevan dan pastinya berpengaruh pada bisnis entrepreneur.
Presiden Jokowi akan
mengambil kebijakan penurunan atau tidak harga BBM pada awal Oktober ini
sebagai bagian dari kebijakan ekonomi. Akan tetapi, itupun masih dikaji oleh
Kementrian ESDM dan informasi yang berkembang, PErtamina kurang setuju dengan
penurunan harga BBM tersebut. Tentu hal ini akan terus berproses sehingga akan
didapatkan kebijakan yang akan memberikan manfaat kepada entrepreneur.
Oleh karena itu,
entrepreneur harus benar-benar memahami setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai
dasar untuk membuat keputusan sehingga
keputusan bisnis akan optimal dalam usaha pencapaian tujuan bisnis mereka.
Jadi, Harap-harap cemas atau H2C itu tidak akan terlalu lama lagi di dalam diri
para entrepreneur… bagaimana dengan anda? Hmmm….
Tulisan ada di www.strategidanbisnis.com