Rasanya, pernyataan ini menjadi hal y ang bersifat prinsipil bagi setiap entrepeneur dalam membuat keputusan bisnis yang berhubungan deng...
Rasanya, pernyataan
ini menjadi hal y ang bersifat prinsipil bagi setiap entrepeneur dalam membuat
keputusan bisnis yang berhubungan dengan aktivitas mereka sehari-hari.
Keputusan yang sejatinya menjadi tatanan bagi setiap entrepreneur ketika mereka
akan mencapai tujuan bisnis itu sendiri dan fokus pada konsep peningkatan
profit, people, planet, sustainability serta bisnis yang tumbuh dan berkembang
dari skala mikro, kecil, menengah dan besar.
Berfikir sebelum
mengambil keputusan menjadi konsep yang
pernah diajarkan oleh orang tua saya dulu ketika masih remaja. Mereka mendidik
saya untuk bisa membuat keputusan sendiri dalam kehidupan ini dandiharapkan
bisa memberikan manfaat yang berjangka panjang kepada saya dan keluarga
nantinya. Alhamdulillah, rasanya, pelajaran sederhana itu benar-benar
memberikan value yang luar biasa dalam kehidupan saya.
Sejatinya memang
entrepreneur itu diharapkan mampu membuat diri mereka dalam kondisi berfikir
yang kalau diterjemahkan kedalam bisnis itu sendiri mereka dalam keadaan sadar
untuk setiap keputusan. Hal ini berhubungan dengan bagaimana keputusan itu
mampu memperhitungkan kondisi benefit dibandingkan dengan cost atau dalam
bahasa sederhana adalah bagaimana keputusan itu dibuat entrepreneur dalam
keadaan memperhitungkan untung dan rugi.
Ini harus menjadi
perhatian setiap entrepreneur dalam berbisnis ketika bisnsi mereka benar-benar
menuntut setiap entrepreneur untuk berfikir logis dan realistis menyangkut
bisnis yang mereka jalankan tersebut. Tidak boleh membuat situasi dimana
logikanya sudah dikuasai oleh emosi.
Pelajaran yang
berharga adalah ketika seringkali entrepreneur “dipaksa” untuk membuat
keputusan sementara mereka dalam keadaan emosi seperti dalam keadaan senang,
sedih, tertekan, takut, dipaksa, dan lain-lain. Dimana mereka tidak bisa
berfikir dengan baik dan matang untuk setiap keputusan yang harus mereka buat.
Hal ini biasanya
terjadi pada banyak entrepreneur yang “dibuai” oleh kondisi, baik yang
diciptakan secara sengaja ataupun tidak sengaja dan dirasakan nantinya oleh
para entrepreneur. bisa jadi dibuat kondisi dimana entrepreneur dalam keadaan
senang sekali dan ketemu di café, karaoke, lapangan golf dan lain-lain. Tentu
membuat entrepeneur menjadi tidak berfikir logis atau tidak dalam keadaan
sadar.
Ini adalah bentuk
kondisi yang diciptakan secara sadar atau tidak sadar sehingga membuat para
entrepreneur terlena dan menjadikan mereka tidak sadar. Kondisi ini sangat
berbahaya bagi setiap entrepeneur untuk mencapai kondisi membuat keputusan
dalam keadaan berfikir atau logis.tentu hal ini berdampak kepada kualitas
keputusan itu sendiri dan pada akhirnya, banyak
yang fail dalam bisnisnya…
Tulisan ada di www.gimbers.com