Hari ini, tanggal 31 Oktober 2015 dan merupakan akhir bulan untuk tutup buku bagi para entrepreneur dalam menjalankan bisnis. Tentu a...
Hari ini, tanggal 31 Oktober 2015 dan merupakan akhir bulan untuk tutup buku bagi para entrepreneur dalam menjalankan bisnis. Tentu akan diketahui kinerja bisnis yang dijalankan oleh entrepreneur dengan melihat sejauh mana kegiatan bisnis yang sudah dijalankan selama sebulan ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa kinerja perusahaan yang benar akan terlihat sejauh mana laporan keuangan yang mereka buat. Apalagi kalau dihubungkan dengan konsep balanced scorecard dimana kinerja keuangan saja tidak cukup menjadi indicator bisnis para entrepreneur, tetapi juga dapat dilihat kinerja pemasaran, proses bisnis dan juga sumbre daya manusia serta teknologi informasi.
Apabila perusahaan dapat berjalan dengan baik, maka jelas dapat dibaca dalam laporan keuangan dan non keuangan, demikian juga dengan kinerja yang tidak baik. Sebagai seorang entrepreneur tentu ini sudah dilakukan pada akhir bulan. Selain itu, ada sebuah pembelajaran yang paling utama bagi setiap entrepreneur dalam menjalankan bisnis yaitu bagaimana persiapan mereka menjelang pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang lebih dikenal dengan MEA.
Pemberlakuan pasar bebas di kawasan ASEAN yang melibatkan 10 negara ASEAN pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebuah tuntutan bagi para entrepreneur untuk bisa memahami bagaimana pasar ASEAN itu harus ditaklukan oleh setiap entrepreneur. Ada peluang dan ancaman disana, akan tetapi, sebagai seorang entrepreneur, hidup dalam tantangan dan ancaman adalah sebuah hal yang biasa untuk dilakukan setiap saat. Bahkan entrepreneur akan gagal kalau tidak menyadari bahwa hidup mereka dalam berbisnis sangat berhubungan dengan tantangan dan peluang dari perubahan lingkungan bisnis setiap saat.
Inilah yang perlu dipahami oleh setiap entrepreneur. MEA yang akan datang dalam hitungan hari ini benar-benar menjadi sebuah peluang yang ada bagi bisnis setiap orang. Tidak boleh lagi dilihat sebagai sebuah hal yang mengancam karena itu akan membuat kualitas diri setiap entrepreneur menjadi turun dan tidak bermakna apa-apa ketika dihubungkan dengan bagaimana entrepreneur tersebut menjalankan bisnis.
Selanjutnya, entrepreneur benar-benar harus mempersiapkan diri dengan terus berbenah diri untuk meningkatkan kompetensi diri dalam membangun bisnis selain meningkatkan kapabilitas bisnis, baik di keuangan, pemasaran, operasi dan sumber daya manusia dalam menjalankan bisnis. Tidak bisa lagi menjalankan bisnis secara konvensional. Entrepreneur harus benar-benar bisa berubah untuk menjalankan bisnis secara professional.
Terakhir, entrepreneur harus terus memantau pergerakan dari perilaku konsumen yang ada di 10 negara ASEAn dan juga perilaku pesaing yang terus saja berubah. Ini harus menjadi fondasi bagi entrepreneur dalam berbisnis dan mencapai competitive advantage. Sudah waktunya entrepreneur mulai menghitung hari untuk pelaksanaan MEA… bagaimana dengan anda? Hmmmmm……..