Hari ini, umat muslim di Indonesia merayakan hari Raya Idul Adha 1436 H dengan melakukan pengorbanan berupa domba ataupun sapi yang di...
Hari ini, umat muslim di Indonesia merayakan hari Raya Idul Adha 1436 H dengan melakukan pengorbanan berupa domba ataupun sapi yang dibagikan kepada masyarakat disekitar. Hari raya yang juga sebagian umat islam merayakan pada hari kemaren, tepatnya 23 September 2015. Terlepas dari perayaannya pada hari kemaren atau hari ini, yang pastinya, semua umat islam merayakan hari raya Idul Adha.
Bagi entrepreneur, hari ini tentu juga memberikan makna yang sangat mendalam karena berhubungan dengan hakekat mereka sebagai seorang entrepreneur yang dituntut untuk bisa mengembangkan diri dan bisnis melalui pengorbanan kepada banyak orang. Pengorbanan yang sejatinya menjadi hal yang mendasar ketika seorang entrepreneur berkomitmen untuk memberikan manfaat bisnis mereka untuk diri sendiri berupa profit, orang lain berupa people, alam berupa planet, sustainability serta tumbuh dan berkembang dari skala mikro, kecil, menengah dan besar.
Pengorbanan yang diberikan oleh para entrepreneur, baik berupa domba ataupun sapi adalah symbol dimana mereka hidup ini tidak hanya untuk diri sendiri, akan tetapi, juga berhubungan dengan orang lain. Inilah konteks yang menjadi dasar yaitu bagaimana entrepreneur memberikan value kepada stakeholders yaitu setiap orang yang mempengaruhi ataupun terpengaruh oleh setiap aktivitas bisnis entrepreneur dalam mencapai tujuan yang hendak mereka capai. Penting bagi entrepreneur untuk memahami akan hal ini.
Oleh karena itu, sudah semestinya seorang entrepreneur menyadari bahwa hari raya Idul Adha itu merupakan momentum yang sangat berharga untuk memberikan value bagi masyarakat sekitar mereka menjalankan bisnis. Mereka juga "menuntut" keberadaan seorang entrepreneur dalam berbisnis dengan memberikan kontribusi berupa korban yang diberikan berupa domba ataupun sapi.
Pelajaran lainnya adalah bagaimana setiap entrepreneur mulai menjernihkan diri mereka dari sifat ego dimana hanya memikirkan diri sendiri untuk kepentingan profit. Ego ini terlihat sejauh mana mereka mau berkontribusi kepada masyarakat sekitar mereka. Kalau hanya memikirkan diri sendiri, belum tentu mereka dianggap sebagai seorang entrepreneur yang fokus kepada diri sendiri.
Disinilah beberapa pelajaran utama seorang entrepreneur dalam berbisnis. Pelajaran yang sarat makna ketika seorang entrepreneur mampu memberikan value bagi masyarakat sekitar mereka ketika ingin membuat masyarakat tersebut berkontribusi kepada bisnis, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Kontribusi yang diberikan dengan membantu entrepreneur dalam menjaga keberlangsungan bisnis dan apalagi kalau terjadi gangguan dari lingkunga, mereka akan membantu menangani masalah tersebut. Bagaimana dengan ada? Hmmmmmm….