Minggu ini sangat berat bagi para pelaku usaha, khususnya para entrepreneur yang memang memilih bisnis untuk dikembangkan dalam keseharia...
Minggu ini sangat berat bagi para pelaku usaha, khususnya para entrepreneur yang memang memilih bisnis untuk dikembangkan dalam keseharian mereka. Minggu yang pastinya sangat berpengaruh kepada entrepreneur dalam bisnis saat ini dan yang akan datang. Kegagalan bisnis akan sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi.
Lihat saja, bagaimana dolar sudah mau menuju Rp. 15.000/dolar. Waduh.. luar biasa sekali, tidak lepas dari ingatan bagaimana dulu tahun 1998 an, pemerintah sudah sangat concern dengan pelemahaman nilai tukar dolar terhadap rupiah yang mencapai Rp. 16.500/dolar. Terlihat pemerintah dulu benar-benar fokus dalam mencari solusi atas kondisi itu.
Perusahaan saat ini sudah mulai ketar-ketir dalam menghadapi kondisi ekonomi, khususnya mereka yang memiliki hutang dalam bentuk dolar kepada kreditor mereka. Pelemahan rupiah yang begitu tinggi dan membuat para entrepreneur harus berfikir keras agar perusahaan mereka tidak pailit. Pasti mereka akan mengambil langkah-langkah strategis dengan mulai mengurangi produksi, mengurangi jam kerja karyawan sampai merumahkan karyawan. hal ini terlihat pada bagaimana jumlah karyawan yang di PHK semakin bertambah.
Hanya saja, pemerintah terlihat tidak fokus dalam mengantisipasi pelemahaman ekononomi ini. tidak fokus dengan apa yang terjadi sehingga banyak sekali yang diurusnya. Ada masalah Gayus Tambunan yang keluar Lapas, masalah asap yang sudah di"ekspor" ke negara-negara tetangga, masalah yang dihadapi oleh umat muslim di tanah suci, masalah pilkada, masalah anggota DPR dan lain-lain.
Ini adalah sebuah fakta yang tidak menguntungkan bagi entrepreneur dalam berbisnis ketika pemerintahnya saja tidak fokus dalam menangani masalah ekonomi. Padahal, itu akan memberikan dampak yang luar biasa bagi entrepreneur dalam menjalankan bisnis, apalagi untuk mencapai daya saing mereka.
Oleh karena itu, wajarlah pertanyaan sederhana yaitu sejauh mana daya saing entrepreneur Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diterapkan pada tanggal 31 Desember 2015 yang tinggal beberapa hari lagi, kalau tidak mau disebut tinggal beberapa bulan yang akan datang. Sudah tidak ada lagi waktu yang bisa ditunggu.
Sudah waktunya entrepreneur mulai fokus pada penguatan diri sendiri dan mencari core competency para entrepreneur agar bisa mencapai keunggulan bersaing untuk bisnis mereka. Core competency yang berhubungan dengan apa yang menjadi pusat keunggulan mereka dan itu membuat mereka berbeda dengan pesaing. Apalagi dengan pebisnis yang berasal dari negara-negara ASEAN. Daya saing menjadi kunci untuk berhasil di persaingan dengan negara-negara lainnya…..bagaimana dengan anda? Teruslah berusaha untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan kompetensi ditengah ekonomi yang melemah dan pemerintah yang menghadapi banyak isu….Hmmm….