Mungkin bagi sebagian orang ketika membuat keputusan adalah hal yang biasa karena sudah dilakukan setiap hari dan bahkan setiap saat un...
Mungkin bagi sebagian orang ketika membuat keputusan adalah hal yang
biasa karena sudah dilakukan setiap hari dan bahkan setiap saat untuk
kepentingan diri dan orang lain. Akan tetapi, seringkali terjebak pada
pembuatan keputusan yang bersifat parsial dalam artian tidak menyentuh kepada
penyelasaian masalah yang dihadapi oleh setiap entrepreneur ataupun orang dalam
membuat keputusan.
Pada hakekatnya, setiap keputusan yang dibuat oleh entrepreneur, apalagi
untuk menjadi juara dalam setiap keputusan dan bidang yang dipilih adalah
berhubungan dengan bagaimana setiap permasalahan yang dihadapi akan dapat
diselesaikan dengan baik dan akan memberikan value yang optimal bagi diri dan
bahkan kepada organisasi mereka. Keputusan harus berkontribusi kepada
organisasi mereka masing-masing.
Oleh karena itu, seorang entrepreneur yang berkomitmen untuk menjadi
juara dalam bisnis mereka, atau dalam konteks strategic management yang mencapai
competitive advantage, perlu memahami sebuah pengetahuan tentang decision
making and problem solving bagi bisnis mereka yang pastinya setiap saat harus
membuat keputusan. Satu konsep dasar yang menjadi perhatian utama saya adalah
bagaimana entrepreneur kudu mampu membuat keputusan setiap saat untuk bisnis
mereka dengan dasar peningkatkan profit, people, planet, sustainability serta
bisnsi yang tumbuh dan berkembang dari skala mikro, kecil, menengah dan besar. Ini
adalah tujuan utama bisnis para entrepreneur dengan menjadi juara tersebut.
Disinilah perlunya setiap entrepreneur untuk bisa membuat keputusan
dengan benar dalam artian tujuannya harus bisa memenuhi indikator output,
outcome dan impact. Kenapa demikian? Hal ini berhubungan dengan bagaimana
entrepreneur bisa berfikir sistem dalam membuat setiap keputusan, khususnya
keputusan yang berhubungan dengan bisnis mereka masing-masing untuk menjadi
juara.
Pertama, jelas entrepreneur tidak boleh membuat keputusan dalam keadaan
emosi dimana tidak boleh ada rasa takut, senang, sedih, apatis, tertekan dalam
membuat keputusan. Hal ini penting karena ketika emosi, perhitungan terhadap
resiko atas setiap keputusan tidak akan bisa dilakukan dengan baik. Ini berbahaya
bagi setiap entrepreneur dalam membuat keputusan bisnis tersebut.
Kedua, entrepreneur “kudu” memiliki kerangka berfikir sistem dimana
harus mampu membuat pertimbangan kepada input – process – output – outcome –
impact. Hal ini penting agar setiap entrepreneur mampu membuat keputusan yang berkontribusi pada pencapaian tujuan di
atas. Input merupakan masukan dalam setiap keputusan dan ini berhubungan dengan
bagaimana entrepreneur kudu paham fenomena dan akar masalah dari masalah yang
dihadapi.
Kemudian akan diproses dengan mencari alternative solusi dengan
penggabungan pada evaluasi setiap keputusan sampai membuat keputusan. Lalu,
keputusan dijalankan dan dievaluasi. Disinilah akan terlihat apakah hasil
keputusan sampai di output, outcome atau impact. Tentu harus dievaluasi dengan baik.
Kalau keputusan hanya sampai output, jelas, keputusan itu seolah-olah
asal dibuat keputusan dan tidak penting apakah menyelesaikan masalah atau tidak
karena kalau sampai menyelesaikan masalah, baru disebut outcome. Akan tetapi,
bila sampai kepada dampak yang tak langsung, baik positif ataupun negative,
itulah yang disebut dengan impact.
So, para entrepreneur yang ingin menjadi juara dalam bisnisnya, saatnya
untuk memahami dan membuat keputusan bisnis dengan sistem thinking mulai dari
input, process, output, outcome dan impact… SALAM JUARA
Tulisan ada di www.juaranews.com