Beberapa hari ini, permasalahan yang berhubungan dengan ekonomi adalah masalah yang sangat krusial bagi rakyat Indonesia ditengah terpaan...
Beberapa hari ini,
permasalahan yang berhubungan dengan ekonomi adalah masalah yang sangat krusial
bagi rakyat Indonesia ditengah terpaan isu-isu lainnya yang sangat mempengaruhi
kehidupan masyarakat. Tentu tidak bisa lepas dari isu politik, sosial dan
budaya serta tantangan global yang seolah-olah datang bersama-sama kepada
rakyat Indonesia.
Pihak yang
dipengaruhinyapun sudah meluas kemana-mana yaitu bagaimana setiap komponen
bangsa sudah tidak bisa mengelak dari dampak perubahan ekonomi itu sendiri,
termasuk petani yang sudah bertanam tomat. Petani yang memang memilih menaman
tomat sebagai ladang usaha mereka.
Masalah yang dihadapi
oleh petani tomat adalah jatuhnya harga tomat yang sudah mencapai harga yang
tidak normal yaitu hanya dihargai Rp. 200/kg. hmmmmm…. Luar biasa tomat yang
sejatinya dihargai Rp. 4.000/kg, sekarang jadi anjlok pada titik yang paling
rendah sehingga pastinya berdampak kepada bisnis para petani.
Ketika mereka menanam
dan memelihara tomat dengan penuh pengorbanan untuk membeli pupuk, pemeliharaan
tanaman dan lain-lain. Semuanya membutuhkan pengorbanan, baik berbentuk uang
maupun yang non uang. Belum lagi opportunity cost yang harus dikeluarkan oleh
petani itu sendiri.
Disinilah ketidakwajaran
ketika tomat hasil perkebunan mereka hanya dihargai Rp. 200/kg. dampaknya? Para
petani protest kepada pemerintah dengan membuat tomat ke selokan. Lihat saja
petani di Garut dan memperlihatkan kekecewaan mereka kepada pemerintah dan
stakeholders lainnya karena seolah-olah tidak ada tindakan dari pemerintah
untuk membantu mereka dalam mengatasi harga tomat di pasar.
Inilah yang akan
terjadi di negeri ini ketika sistem pasar diterapkan dan masyarakat menjadi
objek atas sistem yang ada. Para tengkulak, konsumen dan stakeholders lainnya
memang dibiarkan untuk mengatur pasar itu sendiri. Padahal, rakyat ini
membutuhkan keberadaan negara untuk membantu mereka menyelesaikan permasalahan
yang berhubungan dengan harga produk.
Hal ini tentu akan
terjadi juga pada entrepreneur lainnya dengan berbagai produk yang dihasilkan. Ketika
banyak produk dipasar, maka konsep supply and demand akan berlaku dan pastinya,
yang semakin diuntungkan adalah konsumen dimana terjadi persaingan dan salah
satunya adalah diharga. Yang rugi? Tentu para produsen yang “diatur’ oleh
pasar.
Oleh karena itu,
peran pemerintah sangat diperlukan menghadapi permasalahan seperti tomat ini
dan jangan harapannya, pemerintah jangan berdiam diri karena petani adalah
tulang punggung negeri ini karena masih ada rakyat yang mau menjadi petani dan
menghasilkan tomat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tidak harus impor….
Bagi entrepreneur,
saatnya meningkatkan kapabilitas bisnis dan juga kemampuan melihat peluang dan
ancaman dari lingkungan bisnis sehingga tidak akan mengalami kondisi yang
dihadapi petani tomat… bagaimana dengan anda? Hmmmm….
Tulisan ada di www.strategidanbisnis.com