Hmmmm…. Inilah untuk pertama kalinya sejak dolar mencapai “rekor” tertinggi terhadap rupiah yaitu melewati Rp. 13.000 dan ini menjadi seb...
Hmmmm…. Inilah
untuk pertama kalinya sejak dolar mencapai “rekor” tertinggi terhadap rupiah
yaitu melewati Rp. 13.000 dan ini menjadi sebuah ancaman bagi bisnis yang ada
di Indonesia, khususnya bisnis yang berhubungan dengan barang-barang impor
sebagai bahan baku. Tentu hal ini tidak bisa dianggap sebagai sebuah hal yang
biasa karena akan mempengaruhi proses bisnis masing-masing, belum lagi nantin
berhubungan dengan daya beli konsumen.
Banyak
orang yang mempertanyakan kondisi ini karena tidak biasanya pelemahaman rupiah
terhadap dolar sampai seperti ini. Orang menjadi teringat dengan krisis moneter
yang terjadi pada tahun 1998 lalu dan semuanya membuat seluruh sendi
perekonomian bangsa ini menjadi hancur. Masih terbayang di sebagian besar
masyarakat tentang krisis ekonomi tersebut.
Bagaimana
dengan tahun ini? Tentu kita semua berharap hal itu tidak akan terulang lagi
karena hal ini berhubungan dengan kondisi masyarakat yang secara keseluruhan
sedang mengalami penurunan akibat berbagai kenaikan harga yang terjadi di
berbagai sektor, khususnya yang berhubungan dengan bahan bakar minyak, beras,
bahan baku untuk produk dan lain-lain. Padahal, itu tidak terjadi pada tahun
1998 sehingga UMKM bisa bertahan.
Tentu hal
ini sangat mengkhawatirkan ketika berhubungan dengan kondisi ekonomi yang
begitu bermasalah. Padahal, entrepreneur diharapkan mampu memberikan solusi
terbaik tentang perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan. Lihat saja program
pemerintah dan perusahaan yang bersinergi untuk mencetak entrepreneur atau
wirausaha sebagai sebuah solusi dalam menghadapi kondisi perekonomian dan
tantangan ke masa depan.
Hal ini perlu mendapatkan perhatian oleh setiap
stakeholder khususnya entrepreneur muda yang memang menjadi pelaku utama dalam
bisnis di Negara ini. Perhatian yang pastinya akan menentukan strategi bisnis
agar bisa mencapai keunggulan bersaing dan terus bisa mencapai tujuan bisnis
setiap waktu. Tidak banyak yang bisa dilakukan bila entrepreneur kurang peduli
dengan kondisi dolar ini
Point utama dalam konteks ini adalah bagaimana entrepreneur
bisa terus melakukan analisis terhadap kondisi bisnis dan memilih beberapa
langkah yang pastinya harus bisa mempertahankan perusahaan kalaupun tidak
meningkatkan bisnis. Langkah-langkah yang bersifat strategis yang memperhatikan
kondisi lingkungan eksternal dan internal bisnis serta jangka panjang. Tidak bisa
berfikir seperti biasanya dengan melihat bisnis itu seperti air mengalir.
Inilah tantangan yang tidak bisa diabaikan oleh
setiap entrepreneur ketika dalam kondisi ini. Sudah sejatinya entrepreneur
dapat bersikat hati-hati atas setiap keputusan yang dibuat dan pastinya mampu
memberikan value yang optimal untuk keberlangsungan bisnis. Hayu… entrepreneur
harus bisa semakin hati-hati dalam setiap keputusannya…. Hmmmmm….
Tulisan ada di www.strategidanbisnis.com