Salah satu temuan dalam program Trade Matching antara GIMB Foundation dengan teman-teman dari Myongji University adalah bagaimana setiap ...
Salah satu temuan dalam program Trade Matching antara GIMB
Foundation dengan teman-teman dari Myongji University adalah bagaimana setiap
entrepreneur mulai mendalami budaya perusahaan yang dimiliki oleh setiap Negara
yang menjadi target pasar. Hal ini menjadi penting karena konsep yang dipegang
ketika entrepreneur akan mendalami pasar luar negeri adalah mereka harus paham
dengan perilaku konsumen.
Dalam salah satu konsep perilaku konsumen, mereka memiliki
budaya yang pasti sangat mempengaruhi bagaimana konsumen akan membeli produk
yang ditawarkan oleh entrepreneur. dahulu, bisa jadi orang lebih peduli kepada
produk yang mereka tawarkan. Produk yang pastinya menjadi sesuatu yang harus
terbaik dan berbeda dengan yang ditawarkan oleh pesaing. Ini yang seringkali
ada di benak entrepreneur.
Akan tetapi, tentu hal ini tidaklah cukup. Orientasi setiap
entrepreneur dalam membuat produk, tidak boleh lagi kepada produksi atau produk
yang pastinya concern kepada bagaimana menciptakan produk berkualitas dan atau
produk yang bisa disebar ke berbagai tempat. Konsep ini perlu direvisi karena
begitu tingginya tingkat persaingan di pasar atau dalam sebuah industry. So,….
Tidak bisa lagi difokuskan kepada aspek tersebut.
Orientasi harus berubah menjadi market driven atau market driving dimana
entrepreneur harus bisa melihat keinginan pasar yang selalu berubah. Demikian
juga entrepreneur bisa fokus menciptakan pasar dengan konsep market driving.
Mereka akan terus mendorong pasar untuk membeli produk-produk mereka sehingga
menjadi penting dan membuka jalan agar bisa menjadi leader dalam sebuah pasar
yang begitu cepat berubah.
Salah satu komponen dalam perilaku konsumen itu adalah
budaya yang dimiliki oleh konsumen dan khususnya budaya yang dimiliki oleh
pasar di luar negeri yaitu Korea Selatan. Rasanya, hal ini juga dirasakan oleh
entrepreneur yang hadir dalam acara Bubiz malam itu. Budaya orang Korea perlu
didalami dengan baik agar bisa menawarkan produk yang sesuai dengan belief,
value, habit, bahasa dan komunikasi yang mereka gunakan.
Kelima hal inilah yang menjadi perhatian setiap entrepreneur
ketika membahas budaya yang dimiliki oleh setiap konsumen. Budaya disini tidak
hanya berhubungan dengan seni tari ataupun seni lainnya yang dimiliki oleh
konsumen dalam suatu negeri. Akan tetapi, lebih luas dari hal tersebut sehingga
menjadi kewajiban entrepreneur untuk terus mendalami apa yang dimiliki oleh
setiap konsumen tersebut.
Pelajari kepercayaan mereka terhadap sesuatu produk,
khususnya yang berhubungan dengan negara. Indonesia sebagai negara asal
produk-produk yang akan dipasarkan. Ada konsep CO atau country of Origin yang
menjadi perhatian konsumen. Tentu dalam hal ini, bagaimana belief mereka
terhadap Indonesia menjadi penting. Demikian juga dengan nilai-nilai yang
dimiliki oleh mereka semua sehingga dengan mendalami nilai-nilain, akan bisa
dijadikan acuan untuk membuat produk.
Bahasa, habit dan juga komunikasi menjadi perhatian penting
untuk entrepreneur. inilah yang menjadi hal penting dalam Trade Matching selama
dua hari kemaren dan juga point untuk meningkatkan kualitas produk kedepannya.
Tulisan ada di www.nubizontv.com