“Kang Meriza, kenapa sih kami ini diarahkan untuk selalu memikirkan setiap keputusan yang dibuat? Apalagi akang mendorong untuk selalu me...
“Kang Meriza, kenapa sih kami ini diarahkan untuk
selalu memikirkan setiap keputusan yang dibuat? Apalagi akang mendorong untuk
selalu membuat keputusan yang bersifat jangka panjang” demikianlah pertanyaan
dari salah seorang siswa GIMB Entrepreneur School pada hari sabtu yang lalu,
dalam kelas yang memberikan penjelasan tentang strategic management yang harus
dikuasai oleh setiap entrepreneur.
Bagi saya, kelas ini menjadi penting bagi setiap entrepreneur
dalam menggapai kesuksesan dalam bisnis, baik kesuksesan dalam jangka pendek,
jangka menengah ataupun jangka panjang. Hal ini perlu diperhatikan oleh setiap entrepreneur
karena berdasarkan pengamatan yang saya lakukan, di Kota Bandung dan Jawa
barat, terlihat bagaimana tingginya antusiasme anak muda untuk menggapai
kesuksesan dalam konteks entrepreneur. Luar biasa animo mereka untuk memilih
menjadi entrepreneur.
Akan tetapi, hal ini belumlah cukup ketika banyak
diantara mereka yang sudah memiliki semangat untuk sukses dan mulai menjalankan
bisnis, mereka terjebak dengan kondisi dimana mereka tidak bisa membuat bisnis
itu bertahan untuk jangka panjang. Bisnis yang dijalankan berhenti ketika
mereka gagal mempertahankan bisnis yang sudah direncanakan dengan baik. Sangat disayangkan
ketika mereka harus mati “muda”.
“begitulah Kang Meriza, bisnis saya berhenti
karena saya salah mengelola uang dengan meminjam uang ke perbankan dan saya
tidak menggunakannya untuk bisnis dengan baik” kata salah seorang siswa saya di
kelas. Pernyataan ini seringkali saya dengar ketika mereka menyesal dengan
berbagai kesalahan yang dilakukan dalam bisnis. Padahal, bisnis rumah makan
yang dia jalankan sudah enam tahun dan memberikan value bagi diri dan
keluarganya.
Kenapa hal ini terjadi? Keputusan…. Inilah yang
selalu ditekankan bahwa setiap entrepreneur itu adalah pengambil keputusan
untuk diri sendiri dan bisnisnya. Dia adalah seorang CEO untuk bisnisnya dan
diharapkan bisa membuat keputusan yang benar-benar memberikan perhatian kepada
konsep bisnis. Konsep bisnis yang dimaksud adalah keputusan yang bisa memperhatikan TP = TR – TC dalam
jangka pendek, menengah dan panjang.
Karena konteks yang digunakan adalah manajemen
stratejik, maka, entrepreneur perlu memperhatikan keputusan mereka dalam jangka
panjang. Minimal untuk 10 tahun kedepan yang dapat dilihat dari output, outcome
dan impact atau dampak dari keputusan tersebut terhadap bisnis. Dampak inilah
yang menjadi pengaruh tidak langsung kepada bisnis entrepreneur. ketika entrepreneur
bisa menghitung dan menganalisis setiap dampak keputusan yang mereka buat, maka
akan bisa memperhitungkan setiap hal dalam proses pengambilan keputusan.
Pertanyaan yang disampaikan oleh entrepreneur minggu
lalu terjawab sudah. Kenapa saya selalu mendorong mereka untuk membuat
keputusan dengan memperhatikan jangka panjang. Salah satu karakteristik
strategi adalah jangka panjang dan ketika mereka saya tuntut untuk menjadi ahli
strategi dalam bisnisnya, maka mereka harus bisa membuat keputusan untuk jangka
panjang.
Banyak hal yang harus diperhatikan oleh entrepreneur
dalam membuat keputusan, salah satunya adalah tujuan jangka panjang dari
perusahaan yang mereka bangun. Tujuan itu menjadi arahan yang jelas untuk
dicapai. apalagi kalau ada visi yang jelas, maka akan semakin baik kualitas
arahan yang hendak dicapai.
Demikian juga masalah lingkungan internal dan
lingkungan eksternal yang harus diperhatikan dalam setiap keputusan. Lingkungan
ini akan selalu berubah dan tidak pasti serta tidak bisa dikontrol. Sejatinya,
seorang entrepreneur harus bisa menganalisis setiap faktor dalam keputusannya
yang nantinya akan menjadi outcome, output dan impact bagi diri sendiri dan
bisnis yang dijalankan.
Yang pasti adalah bagaimana keputusan tersebut
harus bisa meningkatkan total profit melalui peningkatan total revenue dan
penurunan cost dalam jangka panjang……..
Meriza Hendri, Tulisan ada di www.binesia.com