Salah satu kelompok bisnis yang perlu mendapatkan perhatian pemerintah saat ini adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berkontr...
Salah
satu kelompok bisnis yang perlu mendapatkan perhatian pemerintah saat ini
adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berkontribusi kepada
pembangungan ekonomi bangsa. Tidak bisa dipungkiri bahwa perekonomian nasional
saat ini sudah ditopang oleh pelaku UMKM yang sudah terbukti bisa melewati
krisis ekonomi sejak tahun 1997 dan bahkan tahun 2008.
Perkembangan
UMKM berlangsung seiring dengan meningkatkan animo anak muda menjadi entrepreneur
yang sudah diberikan oleh kampus. Sebagai seorang dosen, saya juga mengajarkan
entrepreneurship di kampus dan juga di yayasan yang saya kelola saat ini yaitu
GIMB Foundation. Ada 137 siswa dan alumni yang sekarang sudah memilih untuk
menjadi entrepreneur berbasis pengetahuan.
Selain
itu, perusahaan besar juga mulai aktif mendukung pengembangan entrepreneurship
dengan program Corporate Social
Responsibility (CSR). Bahkan BUMN termasuk PT PLN tentu juga memiliki
program Kemitraan dan BIna Lingkungan (PKBL) yang berorientasi pada
pengembangan entrepeneurship melalui pembinaan dan kemitraan dengan pelaku UMKM
di sekitar perusahaan termasuk di Provinsi Jawa Barat.
Adapun
di Jawa barat, perkembangan entrepeneurship di seluruh kota kabupaten begitu
cepat. Perjalanan ke berbagai 27 kota/kabupaten di provinsi ini menunjukkan
bagaimana anak muda semakin berminat untuk menjadi entrepreneur. Menurut Kepala
Dinas KUMKM Jawa barat, sudah ada 9,1 Juta pelaku UMKM di Jawa Barat (Sumber:
wawancara dengan Bapak Gustoni, Kepala Dinas KUMKM Jabar).
Apalagi
pemerintah Jawa Barat melalui Gubernur Ahmad Heryawan berkomitmen untuk
mencetak 100.000 wirausaha baru Jawa Barat sampai dengan tahun 2018. Tentu hal
ini menjadi tantangan yang luar biasa untuk menyukseskan program ini karena
berhubungan dengan energy listrik yang dibutuhkan oleh setiap entrepreneur dalam
menjalankan bisnis. Rata-rata bisnis yang berkembang adalah kuliner, fashion, industri
kreatif dan lain-lain.
Hal
ini menggambarkan bagaimana nantinya kebutuhan listrik semakin meningkat kepada PLN sebagai BUMN yang bertanggungjawab untuk menyediakan energi listrik.
Namun
demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa kebijakan pemerintah cenderung terus
untuk menaikkan harga listrik yang disebabkan oleh semakin tingginya biaya
produksi energy listrik itu sendiri seingga dibutuhkan energi alternatif yang sudah
sewajarnya disediakan oleh PLN
Ide
dasar yang ingin saya sampaikan untuk pemenuhan kebutuhan listrik bagi
entrepreneur melalui blogdetik ini adalah bagaimana PLN membuat program Solar Energy for UMKM. Kekayaan negeri
ini yang dilimpahi oleh sinar matahari yang terus bersinar harus dimanfaatkan
untuk menghasilkan energy untuk memenuhi kebutuhan entrepreneur.
Mereka
bisa difasilitasi dengan perlengkapan yang mendukung untuk solar energy yang
bisa dijual dan dikelola oleh PLN. Pemasangannya bisa dilakukan di setiap
rumah dan tempat usaha entrepreneur, PLN bisa bekerjasama dengan BUMN lain
seperti PT LEN yang juga memproduksi peralatan solar energy. Dalam konteks ini,
PLN berperan sebagai pihak yang menjual perlengkapan solar energy dan juga
mengelola solar energy kepada entrepreneur.
Entrepreneur
membutuhkan layanan dari PLN untuk menggunakan peralatan untuk solar energy
sehingga memberikan energy bagi kebutuhan operasional perusahaan setiap entrepreneur.
Apalagi di Jawa Barat yang sangat membutuhkan energi bagi bisnis mereka. Kendala
selama ini adalah mereka belum terbiasa dengan solar energy dalam menjalankan bisnis.
Energy
terbarukan ini bisa memberikan manfaat bagi entrepreneur khususnya yang ada di
Jawa Barat. Sebagai founder di GIMB Foundation, yang membina entrepreneur di
Kota Bandung dan Jawa Barat serta pengurus HIPMI BPD Jawa barat, saya melihat
potensi solar energy for UMKM ini bisa menjadi alternatif untuk mengurangi
ketergantungan kepada pasokan listrik PLN selama ini.
Selain
itu, PLN juga sudah mulai berkontribusi kepada pengembangan entrepreneurship di
Jawa Barat pada khususnya dan Indonesia pada umumnya dalam rangka peningkatkan
ekonomi para pelaku entrepreneur, ekonomi daerah dan juga ekonomi nasional
dalam rangka mempersiapkan entrepreneur menghadapi pemberlakuan pasar Bebas
ASEAN 2015.
Yang
tidak kalah pentingnya adalah bagaimana PLN mulai melakukan perubahan habit
atau kebiasaan entrepreneur untuk memanfaatkan energy terbarukan bagi bisnis
mereka. Optimasi energy terbarukan melalui solar energy perlu dilakukan dan
dimulai oleh para entrepreneur dalam menjalankan bisnis mereka.
Manfaat
yang dirasakan oleh entrepreneur juga semakin terasa karena mereka bisa
mendapatkan energi listrik yang lebih mudah dan diharapkan lebih murah bila di
berikan oleh PLN. Tingginya harga listrik itu bisa diredam oleh entrepreneur
dengan memanfaatkan solar energy yang diberikan oleh PLN. pada akhirnya, entrepreneur bisa mencapai competitve advantage dalam bisnis mereka agar bisa mencapai tujuan bisnis profit, people, planet, sustainability untuk minimal 10 tahun yang akan datang serta bisnis yang tumbuh dan berkembang dari skala mikro, kecil, menengah dan besar. Jadi, mereka tidak akan selamanya menjadi UMKM bersama PLN
Oleh Meriza Hendri