Tidak semua rencana itu dapat didasarkan kepada strategi yang sudah ditetapkan dalam perusahaan oleh entrepreneur…….” Hal ini saya rasakan ...
Tidak semua rencana itu dapat didasarkan kepada
strategi yang sudah ditetapkan dalam perusahaan oleh entrepreneur…….” Hal ini
saya rasakan sekali ketika bertemu dengan banyak hal yang tidak diharapkan
dalam bisnis. Salah satunya adalah kemaren, ketika akan melakukan perbaikan
terhadap kinerja perusahaan teman.
Pada awalnya, sudah direncanakan bahwa
perbaikan akan dilakukan pada aspek keuangan dan marketing, akan tetapi, ketika
berdiskusi, ada banyak informasi yang saya dapatkan tentang perusahaan
tersebut. Informasi ini tidak saya dapatkan di awal sehingga jelas membuat saya
harus berfikir ulang.
Dalam konteks ini, jelas saya harus focus kepada
pencapaian tujuan dimana bahasan sebagai seorang analis dan konsultan harus
bisa tetap memberikan value yang optimal bagi klien. Tidak ada pengecualian
sehingga penting untuk melakukan suatu hal yang sangat penting dalam bisnis.
Apa itu? Membuat sebuah kebijakan atau policy
yang penting bagi entrepreneur dalam berbisnis. Kebijakan ini penting karena
akan menentukan arah perusahaan dalam menjalankan apa yang sudah direncanakan,
apalagi untuk jangka panjang dalam konteks strategi.
Kebijakan ini muncul sebagai sebuah penerjemahan
dari strategi. Tentu tidak semua orang akan memahami pemahaman yang
diterjemahkan ke dalam otoritas atau wewenang dalam perusahaan. Tidak semua
orang memiliki hal tersebut.
Oleh karena itu, entrepreneur dalam membuat
kebijakan, perlu memahami bahwa kebijakan tersebut adalah sebuah keputusan yang
memiliki konteks lebih dalam ketika entrepreneur menjalankan sebuah strategi. Pemahaman
yang mendalam akan cost and benefit menjadi penting ketika entrepreneur akan
membuat kebijakan.
Selain itu, entrepreneur harus bisa focus kepada
kemampuan karyawan mereka dalam menjalankan kebijakan tersebut sehingga tidak
memberikan dampak kepada hal yang negative.