“Kamu tadi pagi kekantor ngga?....kan saya entrepreneur, punya jam kerja yang bebas....” beginilah jawaban dari beberapa entrepreneur mud...
“Kamu tadi pagi kekantor ngga?....kan saya
entrepreneur, punya jam kerja yang bebas....” beginilah jawaban dari beberapa
entrepreneur muda yang saya temui beberapa waktu yang lalu dalam sebuah acara sharing
bersama pebisnis yang ada di Kota Bandung. Bagi saya, “luar biasa” jawaban yang
diberikannya sehingga membuat saya kaget sekali. Kok bisa seorang entrepreneur
yang baru memulai bisnis sudah bisa mendefinisikan bahwa seorang entrepreneur
itu memiliki jam kerja yang bebas.
Hmmmm.. rasanya, saya menyadari jawaban ini asal
nya dari mana. Memang kalau dilihat, anak muda sekarang ini menjadi
entrepreneur tidak lepas dari motivasi yang mereka dapatkan dari banyak orang,
baik dikampus maupun diluar kampus seperti komunitas-komunitas pengusaha. Salah
satu alasan seseorang untuk menjadi entrepreneur adalah bagaimana mereka
memiliki time freedom atau kebebasan waktu.
Disiplin kan diri anda...
Memang membuat orang “terjebak” dengan kalimat time
freedom tersebut karena ada satu hal yang perlu dipahami oleh setiap
entrepreneur untuk bisa mencapai time freedom tersebut. Bagi saya, “term and
condition applied” atau syarat dan ketentuan berlaku untuk bisa mencapai
kondisi dimana time freedom itu bisa diterapkan.
Time freedom itu bisa dicapai oleh para
entrepreneur ketika kondisi perusahaan yang mereka jalankan dan kembangkan
sudah memenuhi beberapa persyaratan. Pertama adalah adanya sistem manajemen
yang jelas dan kuat. Dalam konteks ini, sudah ada SOP atau standard operation
Procedure yang sudah digunakan. Keberadaan SOP ini akan bisa membuat perusahaan
“jalan sendiri” dengan ada atau tidak adanya entrepreneur tersebut dalam
perusahaan.
Kedua adalah dukungan sumber daya manusia yang
kompeten dan memiliki komitmen yang tinggi untuk bekerja di perusahaan agar
bisa mencapai tujuan bisnis yang sudah ditetapkan yaitu profit, people, planet,
sustainabilitiy serta tumbuh dan berkembang. Keberadaan sumber daya manusia
merupakan aset yang paling berharga bagi
perusahaan saat ini.
Ketiga, perusahaan akan tetap jalan ketika
entrepreneur itu tidak berada ditempat perusahaan. Artinya, ketika entrepreneur
harus “keluar” kantor untuk mengembangkan bisnis, perusahaan tetap jalan dan
bisa melakukan apa yang sudah ditetapkan dalam kerangka SOP.
Lalu, apa yang harus dilakukan oleh setiap
entrepreneur sebelum mencapai kondisi diatas? Dari berbagai cerita sukses
entrepreneur, seperti Bob sadino, Chaerul tanjung, Ciputra dan banyak lagi yang
lain, didapatkan bahwa mereka benar-benar memaksa diri untuk menjadi disiplin
dalam bekerja di perusahaan mereka sendiri. Disiplin dengan apa yang sudah
ditetapkan dan disepakati untuk dilakukan seperti disiplin dengan waktu,
tenaga, fikirian, karyawan, proses bisnis, pemasaran dan bahkan disiplin dengan
keuangan perusahaan yang sudah ditetapkan dalam bentuk anggaran atau budgeting
perusahaan.
Tidak ada entrepreneur yang tidak disiplin di awal
menjalankan dan mengembangkan bisnis tersebut karena pada hakekatnya, memang
bisnis membutuhkan full attention dari setiap entrepreneur agar bisnis tersebut
bisa berjalan sesuai dengan yang seharusnya. Apalagi ada lingkungan bisnis yang
selalu berubah, tidak pasti, tidak bisa dikontrol dan mengalami turbulensi
sehingga menuntut entrepreneur benar-benar disiplin dalam bekerja.
So, disiplin ini menjadi kunci sukses entrepreneur
dalam memulai dan menjalankan serta mengembangkan bisnis. Tanpa disiplin,
entrepreneur tidak akan mencapai apa yang sudah diinginkan. Lalu, apa yang
harus dilakukan? pahami bahwa bisnis ini memang butuhk totalitas dari setiap
entrepreneur dalam menjalankan bisnis. Itu yang pertama,
Kedua, pahami bisnis itu sendiri dengan baik.
Knowing your business adalah tuntutan kepada entrepreneur di awal agar memahami
apa yang dilakukan serta mau kemana bisnis itu berjalan. Ketiga, buat
aturan-aturan yang jelas dan pahami dengan baik karena akan menentukan
kedisiplinan seperti apa yang dibutuhkan untuk menjalankan hal ini. keempat,
konsistensi dengan apa yang sudah dibuat seperti kebijakan ataupun SOP dalam
bisnis tersebut. Jalankan secara konsisten, terus menerus sehingga menjadi
habit setiap entrepreneur....
Inilah yang perlu menjadi perhatian setiap
entrepreneur dalam menjalankan bisnis sehingga pernyataan bahwa entrerpeneur
itu memiliki time freedom baru bisa dilakukan ketika sudah bisa mendisiplinkan
diri dalam berbisnis.... salam juara...
Tulisan ada di www.juaranews.com