Apa cita-citamu setelah besar nanti? Itulah pertanyaan yang diberikan kepada siswa SMP AL Ikhlas, Cipete Jakarta Selatan tadi pagi. Pertany...
Apa cita-citamu setelah besar nanti? Itulah
pertanyaan yang diberikan kepada siswa SMP AL Ikhlas, Cipete Jakarta Selatan
tadi pagi. Pertanyaan yang bersifat standar yang ditanyakan oleh banyak orang
kepada anak mereka. Namun demikian, pertanyaan itu sangat penting diberikan
kepada anak-anak yang masih kecil dan sudah mendapatkan materi entrepreneurship
pada bulan lalu.
Hari ini, Rabu 5 Februari 2014, merupakan kesempatan
kepada siswa dan siswi SMP Al Ikhlas, Cipete Jakarta selatan untuk mendapatkan
pelajaran lanjuta tentang entrepreneurship dari GIMB Foundation. Kegiatan
lanjutan dari pelatihan selama tiga hari yang diberikan pada bulan Desember
2013 dan diikuti oleh para siswa dan siswi yang diarahkan untuk menjadi
entrepreneur ketika mereka sudah besar nanti. Tidak lagi terombang ambing
dengan pilihan yang tidak jelas.
Pada pertemuan tadi pagi, dihadiri
oleh empat kelas dari sekolah ini. Ada kurang lebih 70 an siswa yang hadir dan
semua sudah siap mendapatkan materi dari GIMB Foundation. Memang butuhk ekstra
effort untuk mengajarkan ilmu ini kepada para anak smp karena memang mereka
masih kanak-anak dan belum memiliki konsep yang jelas untuk menadi seorang
entrepeneur yang diharpakan oleh orang tua dan juga pihak sekolah.
Untuk membantu pengarahan siswa agar
berhasil, pihak sekolah mendampingi kang Meriza dan Kang Avip yang memberikan
materi. Ibu Ari yang mewakili sekolah terus membantu menggerakkan siswa dan
siswi untuk belajar di ruangan perpustakaan sekola yang sudah disetting untuk
dijadikan ruanagan pelatihan bagi siswa.
Pada awalnya, dijelaskan bagaimana
materi yang sudah diberikan kepada siswa. Mereka diingatkan kembali dengan
kelompok serta materi yang sudah mereka terima sebelumnya. Memang mereka tidak ingat semua, akan tetapi, masih
bisa menggambarkan konsep dasar yang diajarkan dikelas kemaren. Untuk
mengiingatkan mereka, dibuatkan kuis dan cerita yang bisa menggugah peserta
memahami materi dulu.
Satu hal yang paling penting
diberikan adalah dengan bertanya apa cita-cita mereka setelah dewasa nanti.
Percaya atau tidak, jawaban siswa urang lebih 95% ingin menjadi entrepreneur.
Beberapa pilhan bisnis yang mereka sampaikan adalah menjadi pengusaha migas,
ekspor impor, punya restoran, sepatu, pemain bola sampai artis dan penulis.
Luar biasa pilihan mereka untuk menjadi entrepreneur.
Kalau ditelisik, mereka memilih
bisnis berdasarkan kondisi lingkungan keluarga yang mereka miliki. Keluarga merupakan
lingkungan terkecil dari setiap entrepreneur yang membentuk persepsi, motif,
learning, personality serta attitude mereka. Jelas terlihat mereka sangat
dipengaruhi oleh keluarga mereka.
Terlepas dari itu, inilah faktanya,
bagaimana setiap siswa dan siswa SMP Al-ikhlas sudah memiliki persepsi tentang
bagiamana mereka ingin menjadi entrepreneur daripada seorang karyawan nanti
setelah dewasa. Senang sekali rasanya mendapatkan gambaran dari siswa dan siswi
SMP Alikhlas tersebut.
Acara selesai tepat pukul 12.00 WIB
dan diakhir oleh kang Avip dengan memberikan games yang membuat siswa dan siswi
menjadi tertarik untuk menjadi entrepreneur nantinya.