Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang kesekian kalinya saya terima dari penanya tentang entrepreneurship dan termasuk semalam dalam dialog ...
Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang kesekian kalinya saya
terima dari penanya tentang entrepreneurship dan termasuk semalam dalam dialog
on air di Radio Bobotoh FM Bandung yang menanyakan bagaimana mendapatkan dana untuk memulai bisnis
pijit bagi tuna netra yang berdomisili di Bandung
Di satu sisi, saya kagum dengan Bapak tersebut karena
tingginya minat untuk berbisnis dan tidak menyerah. Beliau memilikiketerbatasan
dalam melihat tetapi keterampilan yang dimiliki yaitu memijit adalah suatu keahlian
yang bisa di pasarkan bagi masyarakat yang membutuhkan layanan pijat yang tentu
sangat banyak yang membutuhkan.
Disisi lain, saya melihat adanya kesalahan cara pandang
untuk mendapatpkan dana karena mereka masih melihat bank adalah satu-satunya
sumber untuk mendapatkan dana untuk memulai bisnis yang mereka jalankan untuk
membeli peralatan pijit, sewa tempat dan lain-lain.
Saya berusaha untuk tidak membuat bapak tersebut merasa kecewa
untuk tidak mendapatkan dana dari perbankan karena berdasarkan pengalaman saya,
lebih baik diawal bisnis tersebut tidak berhubungan dengan uang pinjaman dari
bank.
Lebih baik untuk mendapatkan dana diawal bisnis tersebt
adalah dari dana sendiri dalam artian bisa jadi aset yang dimiliki dijadikan
modal, seperti motor yang di”sekolah”kan, atau dijual dulu.
Sumber lainnya adalah dari orang-orang terdekat seperti
orang tua, keluarga, teman, saudara yang notabene mereka tidak membutuhkan
jaminan untuk mendapatkan pinjaman tersebut.
Dalam konteks ini, kepercayaan yang dimiliki oleh seorang
entrepreneur dari oran-orang terdekatnya adalah mutlak sehinga mereka percaya
untuk meminjamkan dana.
Langkah inilah yang harus disadari oleh seorang entrepreneur
dalam menjalankan usaha.