Oleh: Meriza Hendri Tulisan ini juga dimuat di grup dosen inpiratif (facebook), www.appei.co.id , www.retroutama.com Asisten... ...
Oleh: Meriza Hendri
Asisten... Ini adalah konsep baru bagi saya dalam proses belajar mengajar di kampus. Mengenal dalam arti saya memahami dan bekerjasama dengan asisten dalam mengajarkan ilmu kepada mahasiswa.
Sebelumnya, saya hanya mendengar saja konsep ini. Rekan-rekan dosen yang lain sudah terbiasa dengan konsep ini dan bahkan sudah bertahun-tahun memiliki asisten di kampus.
Setelah mendapatkan asisten di mata kuliah System Application and Product in data processing, saya baru memahami makna seorang asisten dan peranannya yang sangat signifikan dalam proses belajar mengajar di kampus.
Secara konseptual, pemahaman saya seoran asisten adalah seseorang yang membantu seseorang dalam mengerjakan sesuatu. Bila dihubungkan dengan dosen, asisten dosen adalah seseorang yang berperan membantu dosen dalam proses belajar mengajar (PBM).
Dalam konteks ini, terlihat jelas seorang asisten memiliki peran sangat strategis dalam peningkatan kualitas PBM di kelas.
Sehubungan dengan peran strategis ini, dibutuhkan kompetensi yang tepat bagi seseorang asisten. Kompetensi tersebut berhubungan dengan hard competency dan soft competency.
Hard competency berhubungan dengan knowledge (pengetahuan) dan skill (keterampilan) mereka dalam mengajar. Pengetahuan berhubungan dengan materi perkuliahan, media ajar, metode pengajaran serta perilaku dari masing-masing anak didik.
Adapun skill berhubungan dengan keterampilan asisten dalam mengajar, penyelesaian latihan-latihan dalam perkuliahan, keterampilan mengahadapi anak didik dan lain-lain.
Adapun soft competency berhubungan dengan sikap asisten dalam mengajar. Sikap merupakan hal yang sangat utama karena sikap inilah yang menentukan keberhasilan PBM.
Sekarang, bagaimana peranan seorang dosen? Berdasarkan pengamatan pada rekan-rekan dosen dan asisten, wawancara dengan dosen, asisten dan mahasiswa, serta membaca beberapa literatur, saya dapatkan bahwa untuk dapat tercapainya sinergi antara dosen dengan asisten, maka dosen diharapkan mampu menjadi seorang coach dan mentor bagi seorang asisten mata kuliah yang diajar.
Konsep coach dan mentor ini sudah saya coba dan mendapatkan output yang signifikan pengaruhnya bagi pencapaian kualitas PBM yang lebih baik.
Menjadi coach bagi seorang asisten akan memberikan nilai bagus bagi asisten. Mereka memiliki seseorang untuk mengarahkan dan menggali potensi mereka.
Adapun dosen sebagai mentor, mampu membuat asisten mendapatkan tempat sharing dalam menghadapi masalah dalam PBM. Hal ini sangat terasa dalam mengajar kewirausahaan.
Konsep ini juga bisa dipakai pada satu perusahaan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®