Membaca berita di media cetak hari ini membuat semangat saya kembali naik untuk mengkaji dan membina umkm khususnya di jawa barat.
Membaca berita di media cetak hari ini membuat semangat saya kembali naik untuk mengkaji dan membina umkm khususnya di jawa barat.
Semanat ini timbul seiring dengan gencarnya perbankan menargetkan pelaku umkm sebagai target market mereka. Bahkan bank bjb menargetkan 6 triliun rupiah untuk disalurkan kepada umkm.
Waaaaahhhh... Sudah berubah banyak persepsi perbankan terhadap umkm saat ini.
Akan tetapi, menurut saya, ada satu hal yang perlu diseimbangkan antara kredit yang akan diberikan dengan nilai yang didapatkan oleh pelaku umkm.
Nilai itu berhubungan dengan peningkatan knowledge, skill dan attitude pelaku umkm. Knowledge berhubungan dengan pengetahuan pelaku umkm tentang bisnis dan manjemen yaitu apa itu bisnis, faktor-faktor yang dibutuhkan oleh bisnis, manajemen pemasaran, sdm, keuangan, operasi dan strategi perusahaan untuk memenangkan persaingan dan menjadi unggul dibandingkan perusahaan lain.
Skill pelaku umkm berhubungan dengan keterampilan mereka dalam mengelola perusahaan. Skill ini berhubungan dengan hard skill untuk bisnis dan soft skill seperti decision making, teamwork, communication, leadership dan lain-lain.
Sehubungan dengan hal ini, perbankan perlu memikirkan pembinaan kepada pelaku umkm....
Powered by Telkomsel BlackBerry®