File ini dibuat bulan Juni 2007 Filed under: meriza hendri — myfocus @ 8:54 am Sepeda motor telah menjadi alat transportasi yan...
Sepeda motor telah menjadi alat transportasi yang paling digemari oleh masyarakat Indoensia saat ini. Setiap hari di berbagai kota besar di Indonesia, terlihat banyak sekali masyarakat, baik laki – laki atau wanita, anak muda atau orang tua, pelajar dan mahasiswa atau masyarakat umum, yang menggunakan sepeda motor dari berbagai merek. Apalagi kalau kita melihat mudik lebaran yang baru lalu, masyarakat lebih memilih sepeda motor untuk mudik kekampung halaman mereka.
Adapun market share masing-masing merek sepeda motor tahun 2005 berdasarkan laporan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) adalah
Sumber: www.wartaekonomi.com,
Berdasarkan gambar diatas, market share tiga produsen utama sepeda motor di Indonesia tahun 2005 adalah Honda 2.648.860 atau 51,98%, Yamaha 1.224.600 atay 24,03% dan Suzuki 1.094.670 atau 21,48%. Sisanya didapatkan oleh Kawasaki, Kymco, Vespa dan Kanzen. Masing-masing produsen sepeda motor bersaing memperebutkan pangsa pasar dengan melakukan promosi, pengembangan produk dan perang harga.
Yamaha sebagai salah satu produsen sepeda motor dengan produk mereka yang telah dikenal masyarakat seperti Mio, Mio Sporty, Nouvo, Vega R dan Yamaha Yupiter, hanya menempati urutan kedua setelah Honda. Padahal, berdasarkan observasi yang telah dilakukan, manajemen perusahaan ini terus mengembangkan produk dan promosi, baik below the line maupun above the line dengan menggunakan artis-artis terkenal.
I. Program Unik Dalam Meningkatkan Penjualan Motor Yamaha.
Untuk menjadi pemimpin pasar (market leader) dalam industri sepeda motor ini, diperlukan strategi pemasaran untuk jangka panjang. Selain itu, strategi tersebut juga harus unik agar tidak mudah ditiru oleh pesaing. Kalaupun ada yang meniru, perusahaan sudah lebih dulu selangkah didepan mereka.
Adapun strategi yang digunakan adalah dengan menjadikan pelajar SMA/sederajat dan mahasiswa sebagai Brand Ambassador Motor Yamaha dimasing-masing sekolah atau kampus, keluarga, linkungan tempat tinggal dan masyarakat disekitar mereka.
Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan sebelumnya di Kota Bandung, jumlah pelajar Sekolah Menengah Atas atau sederajat dan mahasiswa di Kota Bandung pada tahun 2003 adalah 779.617 jiwa (www.bappeda-bandung.go.id). Diperkirakan pada tahun 2006 ini naik 10% menjadi 857.579 jiwa.. Tentu angka ini juga tidak akan jauh berbeda dengan daerah lain. Mahasiswa tersebut tersebar di berbagai perguruan tinggi seperti UI di Jakarta, IPB di Bogor, UGM di Yogyakarta, ITS di Surabaya, UNRI di Riau, UNAND di Padang, UNHASS di Makasar, UNCEN di Irian Jaya dan lain-lain.
Adapun perilaku (consumer behavior) mereka adalah suka meniru, ingin tampil beda dari yang lain dan suka berkelompok meskipun secara ekonomi, masih tergantung pada orang tua. Namun demikian, mereka merupakan kelompok yang mampu mempengaruhi keputusan orang tua dalam proses pembelian sepeda motor.
Mereka merupakan pasar yang sangat potensial untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Ketika berstatus pelajar SMA/sederajat atau mahasiswa, mereka menggunakan motor. Biasanya, setelah lulus sekolah atau kuliah dan bekerja, berkeluarga dan punya anak, mereka tetap menggunakan sepeda motor. Nantinya kebiasaan naik motor ini akan diikuti anak-anak mereka. Hal ini akan menjadi siklus yang terus menerus, tanpa henti.
Untuk mendukung mereka menjadi Brand Ambassador, perlu dijalankan program-program berikut agar bisa meningkatkan penjualan motor Yamaha:
1. Bekerjasama dengan pihak SMA/sederajat dan kampus memberikan beasiswa bagi siswa/i dan mahasiswa/i yang berprestasi. Selain itu, menjadi sponsor kegiatan di sekolah dan kampus seperti olah raga dan seminar.
Pihak yang paling berhubungan dengan program ini adalah kepala sekolah dan guru-guru Sekolah Menengah Atas/sederjaat dan rektor serta dosen di setiap kampus. Mereka adalah penanggung jawab di masing-masing lembaga pendidikan ini. Biasanya, hubungan baik ini dapat diterima bila bentuk kontribusi perusahaan berupa pemberian beasiswa dan mensponsori kegiatan mereka sebagai bagian dari kegiatan Corporate Social Responsibility Yamaha. Namun demikian, pada tahap awal, dapat dipilih sekolah dan kampus yang ternama di setiap kota seperti ITB dan Unpad serta SMA 3 dan 5 di Bandung, UI di Jakarta, UGM di Yogyakarta dan lain-lain.
Bentuk lainnya adalah mensponsori kegiatan siswa atau mahasiswa seperti olah raga dan seminar yang membahas strategi pemasaran, tertib berlalu lintas, Narkoba dan lain-lain. Para penerima beasiswa dan panitia kegiatan disekolah dan kampus tersebut dapat dijadikan sebagai brand ambassador motor Yamaha.
2. Membuat SIM Kolektif dan Test Drive untuk para pelajar dan mahasiswa.
Salah satu aspek yang sangat penting pagi pemilik sepeda motor Yamaha adalah wajib memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) C. Dalam konteks usia, tentulah pelajar dan mahasiswa minimal harus berusia 17 tahun. Banyak dari mereka yang tidak paham bagaimana cara mendapatkan SIM C ini. Untuk itu, manajemen Yamaha perlu mengadakan kegiatan pembuatan SIM Kolektif di beberapa sekolah dan kampus secara rutin setelah mereka mengikuti pelatihan dan test drive menggunakan motor Yamaha.
Dengan kedua program diatas, dapat memberikan pengalaman baru mengendarai sepeda motor Yamaha. Pengalaman ini membantu mereka sebagai brand ambassador menceritakan (word of mouth) kepada orang lain.
3. Membina pelajar dan mahasiswa untuk tertib di jalan raya dan berkeliling kota menggunakan sepeda motor Yamaha. Pada akhirnya, mengadakan gathering untuk pelajar dan mahasiswa pemilik sepeda motor Yamaha.
Hal penting lainnya bagi para pelajar dan mahasiswa adalah etika berkendaraan di jalan raya. Seringkali masyarakat memberikan cap jelek karena ugal-ugalan. Untuk itu, manajemen perusahaan mengadakan pembinaan secara rutin kepada para pelajar dan mahasiwa bagaimana etika berkendaraan di jalan raya. Untuk selanjutya, mereka diajak berkeliling kota bersama-sama. Selain itu, juga diadakan gathering bagi pemilik sepeda motor Yamaha.
Program ini dapat memberikan bekal kepada mereka tentang etika berkendaraan yang baik dijalan raya sehingga nantinya dapat dijadikan sikap sebagai brand ambassador sepeda motor di lingkungan mereka. .
4. Mengadakan kegiatan sosial (social activity) di masyarakat dengan melibatkan pelajar dan mahasiswa
Salah satu aspek penting untuk mengenalkan pelajar dan mahasiswa sebagai brand ambassador kepada masyarakat adalah dengan mengajak mereka ikut bagian dalam kegiatan sosial sebagai bagian dari kegiatan Corporate Social Responsiblity Yamaha. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan adalah kunjungan ke panti asuhan, tanam pohon, perbaikan tempat umum, pembuatan perpustakaan bagi anak jalanan dan lain-lain.
Program ini akan meningkatkan brand image sepeda motor Yamaha di mata masyarakat melalui contoh yang disampaikan oleh para pelajar dan mahasiswa yang menjadi brand ambassador tersebut.
5. Memilih mahasiswa berprestasi dan pengurus organisasi sekolah seperti OSIS, PMR, KIR dan pengurus organisasi kampus seperti Badan Eksekutif Mahasiswa universitas, Fakultas dan pengurus Himpunan Mahasiswa, UKM sebagai brand ambassador
Orang yang paling sering menjadi acuan bagi mahasiswa dan pelajar adalah pengurus organisasi di sekolah atau kampus karena mereka merupakan oprang-orang pilihan. Untuk itu, mereka dipilih sebagai brand ambassador sepeda motor Yamaha dengan memberikan fasilitas pinjaman untuk membeli sepeda motor bagi mereka yang membutuhkan. Fasilitas ini lebih baik jaminannya karena mereka juga dijamin oleh pihak sekolah dan kampus selain orang tuanya..
6. Memberikan pinjaman kepada pelajar dan mahasiswa yang ingin memiliki motor Yamaha
Fasilitas pinjaman ini juga diberikan kepada pelajar dan mahasiswa yang ingin memiliki sepeda motor Yamaha. Kondisi ini menjadi sangat penting karena banyak diantara mereka yang ingin memiliki motor untuk kuliah dan melakukan kegiatan lainnya baik di dalam maupun luar kampus. Kemudahan pembelian ini akan mempengaruhi keputusan orang tua mereka memberikan dana untuk membeli motor.
7. Untuk lebih mengenal Yamaha, pelajar dan mahasiswa diberikan program Company Visit, Internship program, Reasearch untuk tugas mereka. Pada akhirnya, bagi yang berprestasi dan memenuhi kriteria untuk menjadi karyawan Yamaha Motor, bisa langsung direkrut.
Hal ini menjadi penting untuk meningkatkan citra perusahaan dimata pelajar dan mahasiswa, pihak sekolah dan kampus serta orang tua yang merupakan bagian dari masyarakat. Company visit dan program magang (internship program) untuk mengenalkan kantor dan pabrik kepada pelajar dan mahasiswa. Program ini akan menambah kesan positif tentang perusahaan ketika mahasiswa dapat bekerja di perusahaan ini.
Berdasarkan program diatas, terlihat bahwa pelajar SMA/sederajat dan mahasiswa merupakan pangsa pasar sekarang dan yang akan datang sehingga dengan menjadikan mereka sebagai Brand Ambassador, dapat meningkatkan citra positif sepeda motor Yamaha dimata lingkungan terdekatnya yaitu pelajar, mahasiswa dan masyarakat. Selanjutnya, membuat mereka tertarik dan ingin memiliki sepeda motor Yamaha. Dan pada akhirnya, dengan kemudahan pembelian sepeda motor bagi pelajar dan mahasiswa, dapat meningkatkan penjualan sepeda motor Yamaha.