Kemaren saya membaca tulisan di detik.com dan membahas tentang Pak Dahlan Iskan dalam acara A leadership night alumni dan pasca sarjana IT...
Kemaren saya membaca tulisan di detik.com dan membahas tentang Pak Dahlan Iskan dalam acara A leadership night alumni dan pasca sarjana ITB di Hotel Bidakara tanggal 24 Januari 2012. Pada tulisan ini, dibahas tentang keberhasilan Pak Dahlan yang ditopang oleh insting dan leaderhsip yang kuat.
Berbicara tentang leadership, topik ini tidak pernah habisnya dan sangat relevan dengan kajian manajemen. Berbagai konsep yang dibahas dalam manajemen, pada ujungnya tetap berhubungan dengan kepemimpinan para manajemen di dalamnya.
Pada bagian akhir, dibahas tentang cerita yang menarik bagaimana Pak Dahlan dipanggil oleh Pak SBY untuk menduduki jabatan direktur Utama PLN, yang merupakan BUMN yang berada pada kondisi yang sangat berat dalam aspek kinerja perusahaannya.
Dalam percakapan Pak Dahlan dengan SBY, ditanyakan alasan pak SBY menunjuk Pak Dahlan karena beliau merasa tidak memiliki pengalaman di PLN karena bukan orang dalam PLN. Beliau yakin akan banyak tantangan dari karyawan PLN. Hal ini benar adanya karena berdasarkan pengamatan di Televisi, terlihat bagaimana penolakan dari karyawan PLN sendiri kepada penunjukkan Dahlan Iskan. Alasan mereka adalah beliau tidak berpengalaman dalam listrik dan bahkan nantinya akan terjadi KKN karena Pak Dahlan memiliki perusahaan juga yang bergerak di kelistrikan.
Ada pernyataan yang mengejutkan yang saya temui dalam dialog beliau dengan SBY tersebut yaitu SBY memilih Pak Dahlan Iskan karena kepemimpinan beliau dalam memimpin PLN.
(Saya katakan ke Pak Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono), kalau memilih saya jadi Dirut PLN, bapak akan dimarahi orang, ya kan?, karena saya bukan orang listrik, saya bukan jurusan teknik. Namun Bapak Presiden bilang, yang saya (kata Presiden) butuhkan dari saya hanya leadership, bukan orang listrik," ungkap Dahlan.)
Aneh bukan? iya. bagi saya yang mendengar statement itu pertama kali merasa aneh karena kok SBY memilih Pak Dahlan hanya dari aspek leadership nya saja. PLN butuh kemampuan manajerial yang kuat untuk mengelola BUMN tersebut agar mampu memberikan layanan optimal kepada masyarakat dan juga memberikan keuntungan karena kinerja keuangan PLN lebih banyak merahnya daripada hitamnya.
BUMN merupakan perusahaan milik negara dengan aset yang begitu besarnya, bisa membayar berbagai konsultan untuk membantu manajerialnya. akan tetapi, yang susah untuk didapatkan adalah LEADERHSIP dari pemimpinnya.
saya teringat dengan pelajaran tentang kepemimpinan waktu kuliah dulu. Leadership intinya adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan. Kemampuan ini tidak dimiliki oleh setiap orang dan Pak Dahlan memiliki ini. Leadership berhubungan dengan banyak stakeholder dan keberanian seorang pimpinan untuk menyatakan tidak, adalah sesuatu yang penting dan utama.
Belajar dari Leadership Pak Dahlan dalam memimpin PLN dan sekarang BUMN, terlihat sekali bahwa memang untuk mengurusi perusahaan dan negara ini membutuhkan Leadership yang kuat untuk berhasil.